Raja’


DISAMPAIKAN OLEH Karimah Zahro,S.Pd.I
MATA PELAJARAN AQIDAH AKLHAK


A.  Pengertian Raja’
          Secara bahasa raja’ berasal dari kata rajaa yarjuu raja aja’an, yang berarti mengharap dan pengharapan. Apabila dikatakan raja’ahu maka artinya ammalahu: dia mengharapkannya.
Jika dirunut dari makna bahasa, maka asal makna raja’ adalah menginginkan atau menantikan sesuatu yang disenangi. Menginginkan kebaikan yang ada di sisi Allah berupa keutamaan, ihsan dan kebaikan dunia akhirat. Raja’ adalah sikap mengharap ridha, rahmat, dan pertolongan Allah Swt. serta yakin hal itu dapat diraih. Mengharap atau harapan menurut Al-Ghazali adalah kegembiraan hati karena menanti harapan yang kita senangi dan kita idam-idamkan.
          Harapan yang kita nantikan harus disertai dengan ikhtiar, doa dan tawakkal. Harapan yang tidak disertai usaha dan doa dapat menjadikan seseorang menghayal atau berangan-angan. Khayalan atau angan-angan kosong disebut Gurur. Orang yang hanya berikhtiar tanpa doa maka sesungguhnya ia adalah orang yang sombong, sedang orang yang hanya berdoa tanpa disertai dengan ikhtiar, ia adalah orang yang pemalas. Setelah berikhtiar dan berdoa maka kita bertawakkal kepada Allah Swt. Jika mengharap ridha, rahmat, serta pertolongan Allah Swt, kita harus memenuhi ketentuan Allah Swt. jika kita tidak pernah melakukan salat ataupun ibadah-ibadah lainnya jangan harap akan meraih ridha, rahmat, atau pertolongan Allah Swt. Sementara orang yang sudah tidak punya harapa disebut orang yang putus asa, dan ini sangat berbahaya.
          Sayidina Ali bin Abi Thalib, r.a. berkata: ”Sesungguhnya orang alim yang benar ialah yang tidak membuat orang-orang putus asa terhadap rahmat Allah dan tidak membuat orang merasa aman dari hukuman Allah.”
          Oleh karena itu, para ulama adalah pewaris para nabi. Ulama adalah dokter-dokter hati yang memberikan nasihat yang mendatangkan harapan (raja’) bagi setiap orang sakit.
B.  Ciri-Ciri sifat Raja
1.    Optimis
Optimis memungkinkan seseorang melewati setiap tahapan kehidupan dengan lebih indah dan membuat suasana hati lebih terang. Rasa optimis dapat menghilangkan penderitaan batin seseorang dan harapannya dapat timbul kembali. Tidak ada faktor yang mampu mengurangi beban permasalahan dalam kehidupan ini, sebagaimana daya dan kekuatan yang terkandung dalam rasa optimisme. Rona kebahagiaan akan tampak diwajah orang yang optimis, tidak saja ketika ia menikmati kepuasan hidup, juga sepanjang hidupnya baik dalam situasi positif maupun negatif. Dalam berusaha mencapai cita-cita tidak jarang kita menemui kesulitan, hambatan, bahkan tantangan, namun satu yang perlu kita yakini bahwa Allah Swt. akan memberikan jalan keluar dari kesulitan tersebut.
2.    Dinamis
Dinamis adalah sikap untuk terus berkembang, berpikr cerdas, penuh kreasi, dan rajin beradaptasi dengan lingkungan. Orang yang dinamis tidak akan mudah merasa puas dengan prestasi-prestasi yang ia peroleh, tetapi akan berusaha terus menerus untuk
meningkatkan kualitas diri.
C.  Hikmah dan Keutamaan Raja’.
1.    Sikap raja’ merupakan sikap optimisme total, sebagaimana seorang pedagang yang rela mempertaruhkan seluruh modal usahanya karena meyakini keuntungan besar yang bakal segera diraihnya.
2.    Raja’ akan menjadikan seseorang hidup tanpa kesedihan. Sebesar apapun bahaya dan ancaman yang datang tidak mampu menghapus ‘senyum’ optimisme dari wajahnya.
3.    Raja’ akan membuat seseorang berprasangka baik membuang jauh prasangka buruk.
4.    Raja’ akan membuat seseorang mengharapkan rahmat Allah dan tidak mudah putus asa.
5.    Raja’ akan membuat seseorang merasa tenang, aman, dan tidak merasa takut pada siapapun.
6.    Raja’ dapat meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah diterimanya.
7.    Raja’ dapat menghilangkan rasa hasud, dengki, dan sombong kepada orang lain.

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW APLIKASI SHOPPE - MATKUL IMK - 3.A TEKNIK INFORMATIKA

DIRECT STATEMENT & INDIRECT STATEMENT ( XI )