Adab berpakaian, berhias, perjalanan dan bertamu menurut Islam
Oleh : Zumrotus Sa’adah, S.Pd
A.
Adab berpakaian
1.
Pengertian
pakaian
Pakaian menurut
kamus besar bahasa Indonesia adalah
barang apa yang dipakai (baju, celana, dan sebagainya). Istilah pakaian
kemudian dipersamakan dengan busana. Pakaian merupakan busana pokok yang
digunakan untuk menutupi bagian-bagian tubuh.
2.
Fungsi pakaian
a.
Penutup aurat
Dalam konteks
hukum agama, aurat dipahami sebagai anggota badan tertentu yang tidak boleh
dilihat kecuali oleh orang-orang tertentu.
b.
Perhiasan
Pakaian yang
elok adalah yang memberi kebebasan kepada pemakainya untuk bergerak. Salah satu
unsure mutlak keindahan adalah kebersihan.
c.
Melindungi dari
bencana
Dalam firmannya
QS. An nahl : 81, dan dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas
dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan.
d.
Petunjuk
identitas
Identitas/
kepribadian sesuatu adalah yang menggambarkan eksistensinya sekaligus
membedakannya dari yang lain.
3.
Batas aurat
a.
Batas aurat
laki-laki
Imam malik,
syafi’I, dan Abu Hanifah berpendapat bahwa lelaki wajib menutup badannya dari
pusar hingga lutut
b.
Batas aurat
perempuan
Menurut
sebagian besar ulama berkewajiban menutup seluruh anggota tubuhnya kecuali muka
dan telapak tangannya, sedangkan abu hanifah lebih longgar, karena menambahkan
bahwa selain muka dan telapak tangan, kaki wanita juga boleh terbuka.
4.
Hikmah akhlak
berpakaian
a.
Menjaga
identitas muslim
b.
Menjaga
kebersihan dan kesehatan
B.
Akhlak berhias
Jika kita ingin berhias terdapat rambu-rambu, agar tidak melanggar
syariat yang sudah ditetapkan oleh Allah.
1.
Niat yang
lurus, berhias hanya untuk beribadah yang diorientasikan sebagai rasa syukur
atas nikmat yang telah allah berikan
2.
Dalam berhias
tidak diperbolehkan menggunakan bahan yang dilarang oleh agama
3.
Tidak boleh
menggunakan hiasan yang menggunakan symbol non muslim
4.
Tidak
berlebih-lebihan
5.
Tidak boleh
berhias seperti orang jahiliah
6.
Berhias menurut
kelaziman dari kepatutan
7.
Berhias bukan
untuk berfoya-foya
C.
Adab bertamu
1.
Pengertian
Bertamu adalah
berkunjung ke rumah orang lain dalam rangka mempererat silaturrahim. Tujuan
utama bertamu menurut islam adalah menyambung persaudaraan atau silaturrahim.
Allah memerintahkan kita agar menyambung hubungan baik dengan orang tua,
saudara, kaum keraba, dan orang-orang mukmin yang lain agar terbina kasih
saying.
2.
Etika bertamu
a.
Meminta izin
masuk maksimal sebanyak tiga kali
Artinya jika
kita telah member salam tiga kali atau mengetuk pintu tiga kali, namun tidak
ada jawaban, maka itu berarti kita harus menunda kunjungan.
b.
Berpakaian yang
rapi dan pantas
Bertamu dengan
memakai pakaian yang pantas berarti menghormati
tuan rumah dan dirinya sendiri
c.
Memberi isyarat dan salam ketika dating
d.
Tamu laki-laki
dilarang masuk jika tuan rumah seorang perempuan
Dalam hal ini,
perempuan yang berada dirumah sendirian hendaknya juga tidak memberi izin masuk
tamunya dan cukup ditemui diluar saja. Begitupun sebaliknya.
e.
Masuk dan duduk
dengan sopan
f.
Makanlah dengan
tangan kanan, ambilah yang terdekat dan jangan memilih
g.
Segeralah
pulangseelah selesai urusan
h.
Waktu bertamu
maksimal tiga hari tiga malam
3.
Membiasakan
akhlak bertamu
Bertamu
merupakan kebiasaan positif dalam kehidupan bermasyarakat dari zaman
tradisional sampai zaman modern. Dengan melestarikan kebiasaan kunjung
mengunjungi, maka segala persoalan mudah dilestarikan, segala urusan
mudahdibersihkan dan mudah diatasi.
4.
Hikmah
a.
Bertamu secara
baik dapat menumbuhkan sikap toleran terhadap orang lain
b.
Seorang akan
mempertemukan persamaan atau kesesuaian sehingga akan terjalin persahabatan dan
kerjasama dalam menjalin kehidupan
c.
Bertamu
dianggap sebagai sarana yang efektif untuk berdakwah dan menciptakan kehidupan
masyarakat yang bermanfaat.
Comments
Post a Comment